Foto : Dok.Sekretariat DPRD Ketapang
Gradasi Ketapang — Di tengah suasana penuh antusiasme, Gedung Pancasila Ketapang dipenuhi semangat belajar dan berbagi pengetahuan. Anak-anak, pelajar, guru, dan komunitas literasi dari berbagai penjuru Ketapang berkumpul dalam Festival Literasi Tahun 2025, sebuah perayaan yang meneguhkan semangat membaca dan menulis sebagai napas kemajuan daerah.
Dengan tema “Memperkuat Literasi Menuju Ketapang Maju dan Mandiri,” festival ini menjadi ruang bagi masyarakat untuk menyalakan kembali api literasi—bukan sekadar kemampuan membaca huruf, tetapi membaca kehidupan, lingkungan, dan masa depan.
Kegiatan dibuka oleh Asisten II Setda Ketapang, Samsul Islami, S.IP., mewakili Bupati Ketapang. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa literasi adalah kunci membangun manusia unggul yang kreatif, berpikir kritis, dan mampu beradaptasi di era digital.
“Melalui literasi, kita membangun masyarakat yang tidak hanya pandai membaca buku, tetapi juga membaca perubahan,” ujarnya.

Festival Literasi 2025 menghadirkan beragam kegiatan edukatif dan kreatif: lomba berceloteh untuk anak PAUD, lomba membaca puisi tingkat SMP/MTs, pemilihan Duta Baca tingkat SMA/SMK/MA, serta pameran buku dan layanan perpustakaan keliling yang membawa buku hingga ke pelosok desa.
Sebagai bentuk apresiasi, panitia juga memberikan penghargaan kepada perpustakaan desa terbaik, TBM (Taman Bacaan Masyarakat) terbaik, pemustaka teraktif, dan pengunjung terbanyak Perpustakaan Daerah Tahun 2025.
Kegiatan yang akan berlangsung dari tanggal 28 hingga 30 Oktober 2025 ini bukan hanya pesta buku, tetapi juga gerakan hati—mengajak masyarakat Ketapang untuk mencintai ilmu, membiasakan membaca, dan menulis sebagai bentuk ekspresi diri dan pembangunan karakter.
Festival Literasi 2025 menjadi simbol bahwa di tengah derasnya arus digital, Ketapang terus meneguhkan langkahnya menuju masyarakat yang gemar membaca, berpikir terbuka, dan siap membangun masa depan yang lebih baik.












