MAKAM KERAMAT SEMBILAN

by -3808 Views

Situs Cagar Budaya di Ketapang Kalimantan Barat
Penulis: Hakim Surya Putra (HSP)

Dokumentasi pribadi HSP

Kabupaten Ketapang menyimpan banyak cerita tentang peradaban kerajaan tertua di Kalimantan Barat, Kerajaan Tanjungpura. Besarnya nama Tanjungpura membuatnya dipakai untuk beberapa nama tempat, jalan, institusi/lembaga, termasuk diantaranya nama Universitas Tanjungpura dan Kodam XII Tanjungpura. Kerajaan Tanjungpura bahkan disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama dan Sumpah Palapa Patih Gajah Mada, yaitu sebuah ibu kota bagi negeri-negeri taklukan Majapahit di Kalimantan. Keberadaan peradaban ini dapat ditemui dari situs makam-makam yang ada di Ketapang, diantaranya adalah Makam Keramat Sembilan yang telah menjadi Situs Cagar Budaya.

Makam Keramat Sembilan adalah salah satu bukti sejarah keberadaan leluhur manusia di tanah Kayong. Kompleks makam ini terletak di desa Negeri Baru Kecamatan Benua Kayong. Pemberian nama Keramat Sembilan karena awalanya ditemukan sembilan nisan tertua di area ini. Kompleks makam ini memiliki luas sekitar 2509 M2 dan memiliki 2 bangunan utama. Satu bangunan difungsikan sebagai pemakaman yang didalamnya terdapat 10 makam, sedangkan bangunan yang lain digunakan sebagai tempat peristirahatan.

Keberadaan makam tertua di Kab. Ketapang ini kemudian menjadi perhatian para peneliti. Berdasarkan hasil penelitian tim arkeologi dari Balai Arkeologi, terdapat tulisan tahun 1340 Saka / 1418 Masehi pada nisan makam tertua tersebut. Keberadaan tahun pada nisan Keramat sembilan inilah menjadi tahun Hari Jadi Ketapang berdasarkan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2012 tentang Penetapan Hari Jadi Ketapang.

Sumber: Kemendikbud.go.id

Nisan pada bangunan utama Makam Keramat 9 berbentuk pipih dengan bahan nisan dari batu andesit atau batu alam. Penggunaan batu andesit sangat lazim digunakan pada makam-makam tua. Selain itu, ditemukan juga beberapa nisan tua di luar bangunan utama. Keberadaan Makam Keramat Sembilan yang telah menjadi Situs Cagar Budaya merupakan kekayaan peradaban yang dimiliki masyarakat Ketapang. Oleh karena itu, tugas generasi bukan hanya merawat dan menjaga situs tersebut, tetapi juga dapat menggali sejarah yang lebih dalam tentang sisa-sisa peninggalan Kerajaan Matan Tanjungpura Ketapang.

Hakim Surya Putra
(HSP)
Pecinta sejarah, seni, dan budaya Melayu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.