GradasiKetapang,Sejak tahun 2017, Agus Muhammad Imran, seorang warga Desa Pangkalan Buton, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, telah mengembangkan usaha budidaya lebah dan kelulut penghasil madu murni. Usaha ini juga dikembangkan di wilayah Sungai Jahak, Desa Kuala Tolak, Kecamatan Matan Hilir Utara, Kabupaten Ketapang.
Dalam perjalanannya mengembangkan usaha ini, Agus menghadapi berbagai tantangan, terutama dalam hal edukasi kepada masyarakat tentang keaslian madu lokal yang dihasilkannya. Salah satu kendala utama adalah meyakinkan masyarakat bahwa madu yang diproduksi adalah madu murni, tanpa campuran bahan tambahan, dan memiliki khasiat tinggi bagi kesehatan.
“Selama ini tidak mudah untuk membuat orang percaya bahwa madu yang kita hasilkan ini benar-benar asli dan lokal. Banyak yang masih ragu karena beredarnya madu oplosan di pasaran,” ungkap Agus.

Ia berharap, pemerintah daerah dapat memberikan dukungan yang lebih konkret kepada para petani madu lokal. Salah satunya dengan mengutamakan pembelian dan konsumsi madu lokal oleh jajaran pemerintah daerah. Agus yakin, jika hal ini diterapkan, maka akan mendorong keberlanjutan usaha petani madu dan menciptakan tata kelola industri madu lokal yang lebih baik.
“Harapan kami, ada perhatian lebih dari pemerintah daerah, supaya bisa membantu menjaga keberlanjutan usaha kami. Jika pejabat dan instansi pemerintah mau mengonsumsi madu lokal, maka dampaknya bisa sangat positif bagi petani,” tambahnya.
Budidaya lebah madu, khususnya jenis kelulut, diketahui memiliki banyak manfaat. Selain menghasilkan madu berkualitas tinggi yang dikenal baik untuk meningkatkan imun tubuh, usaha ini juga ramah lingkungan dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat pedesaan.
Harapan lain juga, agar pemerintah dapat mensupport sistem pemasaran yang lebih terintegrasi dan membantu sertifikasi produk agar madu lokal bisa bersaing di pasar yang lebih luas, termasuk e-commerce.
Dengan adanya sinergi antara petani, masyarakat, dan pemerintah, diharapkan usaha madu lokal seperti yang dijalankan oleh Agus Muhammad Imran bisa menjadi sektor unggulan daerah serta sumber pendapatan berkelanjutan bagi masyarakat.*tim*