GradasiKetapang,Hujan deras yang terus mengguyur sejak Rabu malam, 18 Juni 2025, membuat Kota Ketapang dan sekitarnya mengalami kelumpuhan aktivitas. Curah hujan tinggi menyebabkan air meluap ke berbagai wilayah, merendam rumah warga, menutup akses jalan, dan menghambat transportasi.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sejumlah titik krusial mulai dari kawasan permukiman hingga ruas jalan utama terendam banjir. Volume air terus meningkat seiring intensitas hujan yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda hingga Kamis pagi.
“Air mulai masuk ke rumah sejak tengah malam,” ujar salah seorang warga. Sejumlah area terdampak mengalami genangan cukup tinggi, yang diperparah oleh sistem drainase yang belum sepenuhnya optimal untuk menampung debit air sebesar ini. Akibatnya, banjir meluas lebih cepat dibanding kejadian-kejadian sebelumnya.
Aktivitas masyarakat pun nyaris terhenti. Para pengendara terpaksa memutar balik atau dengan hati-hati menerobos genangan. Sekolah, perkantoran, dan pasar tradisional tampak lengang karena banyak warga memilih tetap berada di rumah demi keselamatan.
BPBD Ketapang dan instansi terkait masih melakukan pemantauan dan penanganan. Warga berharap adanya langkah cepat dan koordinasi tanggap darurat untuk mengantisipasi potensi evakuasi serta mengurangi dampak yang lebih luas.
Apakah ini bagian dari siklus banjir musiman atau sinyal perlunya penataan ulang sistem tata kota? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun yang jelas, saat ini Ketapang tengah menghadapi situasi darurat yang membutuhkan perhatian bersama.